Dalam proses kerjanya komputer
mengolah data secara digital, melalui sinyal listrik yang diterimanya atau
dikirimkannya. Pada prinsipnya, komputer hanya mengenal dua arus, yaitu on atau
off, atau istilah dalam angkanya sering juga dikenal dengan 1 (satu) atau 0
(nol). Kombinasi dari arus on atau off inilah yang yang mampu membuat komputer
melakukan banyak hal, baik dalam mengenalkan huruf, gambar, suara, bahkan film
film menarik yang anda tonton dalam format digital. Sistem yang merubah sinyal
analog menjadi sinyal digital disebut Sistem Akuisisi Data.
Dalam
Sistem Akuisisi data ada 4 komponen yang penting yaitu :
1. Input analog yaitu mengubah sinyal input analog dari sensor menjadi bentuk bit
2. Output analog yaitu mengubah data digital yang tersimpan dalam komputer menjadisinyaldigital.
3. Input / output digital yaitu untuk masukan dan keluaran nilai digital (tingkat logika)keduadariperangkatkeras
4. Counter / timer dignakan pada saat perhitungan, pengukuran frekwensi dan perioda, pembangkit pulsa.
1. Input analog yaitu mengubah sinyal input analog dari sensor menjadi bentuk bit
2. Output analog yaitu mengubah data digital yang tersimpan dalam komputer menjadisinyaldigital.
3. Input / output digital yaitu untuk masukan dan keluaran nilai digital (tingkat logika)keduadariperangkatkeras
4. Counter / timer dignakan pada saat perhitungan, pengukuran frekwensi dan perioda, pembangkit pulsa.
Pengkodean karakter yaitu
memasangkan karakter berurutan dari suatu kumpulan dengan yang lainnya. Dalam
sistem komunikasi digital, informasi dari sumber dikonversikan menjadi deretan
digit biner yang efisien dengan jumlah digit biner yang digunakan dibuat seminimal
mungkin.
Pengkodean Data
Dalam proses telekomunikasi, data
tersebut harus dimengerti baik dari sisi pengirim maupun dari sisi penerima.
Untuk mencapai hal tersebut, data harus diubah dalam bentuk khusus yaitu sandi
untuk komunikasi data.
TEKNIK ECONDING
Modulasi adalah proses encoding sumber data dalam suatu sinyal carrier dengan frekuensi.
Modulasi adalah proses encoding sumber data dalam suatu sinyal carrier dengan frekuensi.
Ada 4 kombinasi hubungan data dan
sinyal:
- Data digital, sinyal digital perangkat pengkodean data digital menjadi sinyal digital
- Data analog, sinyal digital konversi data analog ke bentuk digital
- Data digital, sinyal analog beberapa media transmisi hanya bisa merambatkan sinyal analog
- Data analog, sinyal analog data analog dapat dikirimkan dalam bentuk sinyal baseband
Sinyal Digital adalah deretan pulsa voltase
terputus-putus yang berlainan dan masing-masing memiliki ciri-ciri tersendiri.
Setiap pulsa merupakan sebuah elemen sinyal ,Elemen sinyal merupakan data yang
ditranmisikan melalui pengkodean bit data ,Dimana Biner 0 = Level voltase lebih
rendah Dan Biner 1 = Level voltase yang lebih tinggi.
Sinyal
digital ini memiliki berbagai keistimewaan yang unik yang tidak dapat ditemukan
pada teknologi analog, yaitu:
1. Mampu mengirikan informasi dengan kecepatan cahaya yang dapat membuat informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
2. Penggunaan yang berulang-ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi kualitas dan kuantitas informasi itu sendiri.
3. Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk.
4. Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimnya secara interaktif.
1. Mampu mengirikan informasi dengan kecepatan cahaya yang dapat membuat informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
2. Penggunaan yang berulang-ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi kualitas dan kuantitas informasi itu sendiri.
3. Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk.
4. Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimnya secara interaktif.
Ketentuan
dalam proses encoding
1. Unipolar : Semua elemen-elemen sinyal dalam bentuk yang sama
2. Polar : Satu state logic dinyatakan oleh tegangan positif dan sebaliknya oleh tegangan negatif
3. Rating Data : Rating data transmisi data dalam bit per secon
4. Durasi atau panjang suatu bit Waktu yang dibutuhkan pemancar untuk memancarkan bit
5. Rating modulasi : Rating dimana level sinyal berubah dan diukur dalam bentuk baud=elemen-elemen sinyal per detik
6. Tanda dan ruang : Biner 1 dan biner 0 berturut-turut
1. Unipolar : Semua elemen-elemen sinyal dalam bentuk yang sama
2. Polar : Satu state logic dinyatakan oleh tegangan positif dan sebaliknya oleh tegangan negatif
3. Rating Data : Rating data transmisi data dalam bit per secon
4. Durasi atau panjang suatu bit Waktu yang dibutuhkan pemancar untuk memancarkan bit
5. Rating modulasi : Rating dimana level sinyal berubah dan diukur dalam bentuk baud=elemen-elemen sinyal per detik
6. Tanda dan ruang : Biner 1 dan biner 0 berturut-turut
Format
Pengkodean Sinyal Digital
1.
NONRETURN TO ZERO (NRZ)
a. Nonreturn-to-Zero-Level (NRZ-L)
b. Nonreturn to Zero Inverted(NRZI)
2. MULTILEVEL BINARY
a. Bipolar-AMI (Alternate Mark Inversion)
b. Pseudoternary
3. BIPHASE
a. Manchester
b. Differential manchester
a. Nonreturn-to-Zero-Level (NRZ-L)
b. Nonreturn to Zero Inverted(NRZI)
2. MULTILEVEL BINARY
a. Bipolar-AMI (Alternate Mark Inversion)
b. Pseudoternary
3. BIPHASE
a. Manchester
b. Differential manchester
NonReturn
to Zero (NRZ)
1. Nonreturn-to-Zero-Level (NRZ-L) yaitu suatu kode dimana tegangan negatif dipakai untuk mewakili suatu binary dan tegangan positif dipakai untuk mewakili binary lainnya.
1. Nonreturn-to-Zero-Level (NRZ-L) yaitu suatu kode dimana tegangan negatif dipakai untuk mewakili suatu binary dan tegangan positif dipakai untuk mewakili binary lainnya.
2.
Nonreturn to Zero Inverted(NRZI) ya itu suatu kode dimana suatu transisi (low
ke high atau high ke low) pada awal suatu bit time akan dikenal sebagai binary
‘1′ untuk bit time tersebut; tidak ada transisi berarti binary ‘0′. Keuntungan
differensial encoding : lebih kebal noise, tidak dipengaruhi oleh level
tegangan.
Kelemahan dari NRZ-L maupun NRZI adalah terbatasan dalam komponen DC dan kemampuansynchronisasi yang buruk.
Kelemahan dari NRZ-L maupun NRZI adalah terbatasan dalam komponen DC dan kemampuansynchronisasi yang buruk.
Multilevel
Binary
1. Bipolar-AMI yaitu suatu kode dimana binary ‘0′ diwakili dengan tidak adanya line sinyal dan binary ‘1′ diwakili oleh suatu pulsa positif atau negatif. Zero menggambarkan tidak adanya line signal. Satu menggambarkan positif atau negatif sinyal.
1. Bipolar-AMI yaitu suatu kode dimana binary ‘0′ diwakili dengan tidak adanya line sinyal dan binary ‘1′ diwakili oleh suatu pulsa positif atau negatif. Zero menggambarkan tidak adanya line signal. Satu menggambarkan positif atau negatif sinyal.
2.
Pseudoternary yaitu suatu kode dimana binary ‘1′ diwakili oleh ketiadaan line
sinyal dan binary ‘0′ oleh pergantian pulsa-pulsa positif dan negatif. Satu
menggambarkan adanya jalur sinyal. Zero menggambarkan perwakilan dari positif
dan negatif.
Biphase
1. Manchester yaitu suatu kode dimana ada suatu transisi pada setengah dari periode. Tiap bit transisi low ke high mewakili ‘1′ dan high ke low mewakili ‘0′. Zero dari tinggi ke rendah di pertengahan interval. Satu dari rendah ke tinggi di pertengahan interval
1. Manchester yaitu suatu kode dimana ada suatu transisi pada setengah dari periode. Tiap bit transisi low ke high mewakili ‘1′ dan high ke low mewakili ‘0′. Zero dari tinggi ke rendah di pertengahan interval. Satu dari rendah ke tinggi di pertengahan interval
2.
Differential manchester yaitu suatu kode dimana binary ‘0′ diwakili oleh adanya
transisi di awal periode suatu bit dan binary ‘1′ diwakili oleh ketiadaan
transisi di awal periode suatu bit.
Perbandingan
Format Pengkodean Sinyal Digital
Sinyal analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yg
berkelanjutan, membawa informasi dg merubah karakter gelombangnya. Sinyal
analog mentransmisikan suara & gambar dalam bentuk gelombang kontiniu.
Karakter yg terpenting yg dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitudo dan
frekuensi yg biasanya dinyatakan dg gelombang sinus, mengingat gelombang sinus
merupakan dasar untuk semua bentuk isyarat analog.
Sinyal digital merupakan hasil teknologi yang
dapat mengubah signal menjadi kombinasi urutan bilangan 0 dan 1 (juga dengan
biner), sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau, proses informasinya pun
mudah, cepat dan akurat, tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai
jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat.
Teknik
Pengkodean dan Modulasi
Bentuk x(t) bergantung pada teknik pengkodean
dan dipilih yang sesuai dengan karakteristik media transmisi. Frekuensi sinyal
pembawa dipilih yang kompatibel dengan media transmisi
nsmisi data. Dalam proses tesebut
perlu diperhatikan pula fasilitas-fasilitas komunikasi dan media yang tersedia.
Adapun tujuan pengkodean data adalah:
• Tidak ada komponen dc
• Tidak ada urutan bit yang menyebabkan sinyal berada pada level 0 dalam waktu lama
• Tidak mengurangi laju data
• Kemampuan deteksi kesalahan
Adapun tujuan pengkodean data adalah:
• Tidak ada komponen dc
• Tidak ada urutan bit yang menyebabkan sinyal berada pada level 0 dalam waktu lama
• Tidak mengurangi laju data
• Kemampuan deteksi kesalahan
Pengkodean dibagi atas :
1. BCD (Binary Coded Decimal)
Merupakan kode binary yang di gunakan untuk mewakili nilai digit decimal saja, yaitu nilai angka 0 s/d 9. BCD menggunakan kombinasi dari 4 digit. Kode BCD digunakan pada komputer generasi pertama.
2. SBCDIC ( Standard Binary Coded
Decimal Intercharge code )
Merupakan coding 6 bit untuk 64 karakter. posisi bit di SBCDIC dibagi menjadi 2 zone, yaitu 2 bit pertama (diberi nama bit A dan bit B) disebut dengan alpha bit position dan 4 bit berikutnya (diberi nama bit 8, bit 4, bit 2, dan bit 1) disebut dengan numeric bit position.
Merupakan coding 6 bit untuk 64 karakter. posisi bit di SBCDIC dibagi menjadi 2 zone, yaitu 2 bit pertama (diberi nama bit A dan bit B) disebut dengan alpha bit position dan 4 bit berikutnya (diberi nama bit 8, bit 4, bit 2, dan bit 1) disebut dengan numeric bit position.
3. EBCDIC (Extended Binary Code Decimal for Information Intercharge)
Merupakan kepanjangan dari Extended Binary Coded Decimal Interchange Code. Terdiri dari kombinasi 8-bit. Pada jenis ini high order bits atau 4-bit pertama disebut dengan zone bits dan low-order bits atau 4 bit kedua disebut dengan numeric bits.
merupakan coding 8 bit untuk 256 karakter. Tranmisi asinkron membutuhkan 11 bit,yaitu :
1 bit awal – 8 bit data
1 bit pariti – 1 bit akhir
4. ASCII (American Standard Code For Information Intercharge)
Merupakan kepanjangan dari America Standart Code for Information Interchange, yang dikembangkan oleh American National Standarts Institute (ANSI) untuk tujuan membuat kode binary yang standar, kode ASCII ini menggunakan kombinasi 7 bit. SSCII7-bit banyak digunakan oleh komputer generasi sekarang.
Coding standar yang sering digunakan oleh peralatan komunikasi data.
merupakan sandi 8 bit dimana 7 bit digunakan untuk bit data ditambah bit ke-8 sebagai bit pariti
Kode ASCII7-bit ini terdiri dari 2 bagian:
• Control characters, merupakan karakter yang digunakan untuk mengontrol pengiriman atau transmisi.
• Informations characters, merupakan karakter-karakter yang mewakili data.
B.Sinyal
Sinyal adalah suatu hal gejala fisika dimana satu atau beberapa dari karakteristiknya melambangkan informasi, jenis sinyal yang ada secara umum berdasarkan hakikatnya, dibagi ke dalam 2 tipe yaitu Sinyal Analog (data analog ) dan sinyal digital (data digital).
Sinyal adalah suatu hal gejala fisika dimana satu atau beberapa dari karakteristiknya melambangkan informasi, jenis sinyal yang ada secara umum berdasarkan hakikatnya, dibagi ke dalam 2 tipe yaitu Sinyal Analog (data analog ) dan sinyal digital (data digital).
1.Data Analog
Analog berarti kuno dan digital berarti modern, analaog murah, digital mahal, atau analog berarti tidak seperti digital yang identik dengan angka-angka. Begitulah anggapan ”awam” tentang analog dan digital.
Data analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua parameter/karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi. Gelombang pada sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase. Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog. Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik. Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.
Data Analog disebarluaskan melalui gelombang elekromagnetik (gelombang radio) secara terus menerus, yang banyak dipengaruhi oleh faktor ”pengganggu”. Analog merupakan bentuk komunikasi elektromagnetik yang merupakan proses pengiriman sinyal pada gelombang elektromagnetik dan bersifat variable yang berurutan. Jadi sistem analog merupakan suatu bentuk sistem komunikasi elektromagnetik yang menggantungkan proses pengiriman sinyalnya pada gelombang elektromagnetik.
Jadi sistem analog merupakan suatu bentuk sistem komunikasi elektromagnetik yang menggantungkan proses pengiriman sinyalnya pada gelombangelektromagnetik.
Kecepatan gelombang ini disebut dengan Hertz (Hz) yang diukur dalam satuan detik. Misal dalam satu detik gelombang dikirim sebanyak 1000, maka disebut dengan 1000 Hertz. Kekurangan sistem analog ini adalah pengiriman sinyal agak lambat dan sering terjadi error. Hal-hal seperti ini tidak terjadi pada sistem digital. Oleh karenanya saat ini banyak peralatan maupun aplikasi yang beralih dari sistem analog menjadi sistem digital.
2. Data Digital
Data Digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau, tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat.
Data Digital pada dasarnya di code-kan dalam bentuk biner (atau Hexa). besarnya nilai suatu sistem digital dibatasi oleh lebarnya / jumlah bit (bandwidth). jumlah bit juga sangat mempengaruhi nilai akurasi sistem digital. Contoh kasus ada sistem digital dengan lebar 1 byte (8 bit). maka nilai-nilai yang dapat dikenali oleh sistem adalah bilangan bulat dari 0 – 255 ( 256 nilai : 2 pangkat 8 ).
Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret. Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut dengan bit. Bit merupakan istilah khas pada sinyal digital. Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu (1).Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah (21). Kemungkinan nilai untuk 2 bit adalah sebanyak 4 (22), berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara umum, jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2n buah.
Teknologi digital memiliki beberapa keistimewaan unik yang tidak dapat ditemukan pada teknologi analog, yaitu :
Data Digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau, tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat.
Data Digital pada dasarnya di code-kan dalam bentuk biner (atau Hexa). besarnya nilai suatu sistem digital dibatasi oleh lebarnya / jumlah bit (bandwidth). jumlah bit juga sangat mempengaruhi nilai akurasi sistem digital. Contoh kasus ada sistem digital dengan lebar 1 byte (8 bit). maka nilai-nilai yang dapat dikenali oleh sistem adalah bilangan bulat dari 0 – 255 ( 256 nilai : 2 pangkat 8 ).
Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret. Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut dengan bit. Bit merupakan istilah khas pada sinyal digital. Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu (1).Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah (21). Kemungkinan nilai untuk 2 bit adalah sebanyak 4 (22), berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara umum, jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2n buah.
Teknologi digital memiliki beberapa keistimewaan unik yang tidak dapat ditemukan pada teknologi analog, yaitu :
a. Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang mengakibatkan informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
b. Penggunaan yang berulang-ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi kualitas dan kuantitas informasi itu sendiri.
c. Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk.
d. Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimkannya secara interaktif.
Adapun perbandingan yang mudah
dipahami antara analog dengan digital adalah seperti : pada pita kaset lagu dan
file MP3. Jika kita meng-copy (menyalin) atau merekam pita kaset, tentu
hasilnya banyak ditentukan oleh alat perekamnya, kebersihan ”head” rekam nya,
dan sebagainya, semakin banyak kita merekam ke tempat lain, kualitas suaranya
akan berubah. Tapi dengan meng-copy file MP3, kita akan mendapat salinannya
sama persis dengan aslinya, berapapun banyaknya kita menggandakannya. Kini ada
juga yang menyalin lagu-lagu dari pita kaset menjadi file, atau disebut juga
“men-digital-isasi”, begitu juga dengan jam analog dan jam digital.
elekomunikasi Digital, telekomunikasi
sebagai pertukaran informasi jarak jauh, dan digital diartikan sesuatu
yang
berlainan (tidak kontinyu) dan
tidak bersambungan, nilai-nilai spesifik yang ditentukan sebagai data beberapa saat nilainya tetap
(konstan) dan diantara nilai-nilai yang tetap itu
beberapa saat tidak bernilai, atau digital
bisa diartikan sebagai kondisi dua keadaan yaitu ada dan tidak ada, karena
informasi yang diolah adalah dalam bentuk
sinyal listrik
maka berarti ada tegangan yang ditunjukkan
dengan nilai
1 dan
tidak ada tegangan listrik yang ditunjukkan
dengan nilai
0.
Sedangkan telekomunikasi yang sudah digunakan sebelumnya yaitu Telekomunikasi Analog. Dalam hal
ini analog bisa diartikan adanya perubahan nilai tegangan
listrik secara kontinyu setiap perubahan
waktu. Misalnya suara yang diubah menjadi besaran listrik, temperatur yang diubah ke besaran listrik, dll. Dan selanjutnya
aliran besaran listrik yang berubah secara
kontinyu setiap perubahan waktu ini disebut sebagai sinyal analog.
Data Analog Dan Digital Suatu
data bisa berupa digital maupun
analog. Contohnya yang analog adalah suara manusia. Bila seseorang berbicara,
maka gelombang yang kontinyu akan timbul diudara dan gelombang ini dapat
ditangkap oleh mikropon dan kemudian dikonversikan menjadi sinyal analog. Contoh untuk data digital yaitu data yang disimpan
di
memori computer dalam bentuk 0 dan
1. Biasanya kemudian dikonversikan
menjadi
sinyal
digital bila akan
dikirimkan
dari suatu lokasi ke lokasi yang lain didalam maupun
diluar computer, dan biasanya pengiriman
ini dalam bentuk
sinyak digital yang
serial.
Sinyal Analog
dan Digital Sinyal dapat berupa analog maupun digital. Sinyal analog berupa gelombang yang kontinyu yang
mengalami perubahan yang sangat halus setiap adanya perubahan waktu. Misalnya suatu gelombang bergerak dari nilai A menuju nilai B, maka akan mengalami sejumlah perubahan nilai-nilai, mulai dari nilai
A berubah sedikit demi
sedikit hingga mencapai
nilai B. Berbeda dengan
sinyal
digital tidak kontinyu dan hanya mempunyai dua nilai tertentu yang biasa dikatakan secara sederhana dengan nilai 1 dan 0 dan perubahan dari satu nilai ke nilai satunya secara
mendadak seperti lampu yang diswitch nyala dan
padam.
Menggambarkan suatu sinyal biasanya dilakukan dengan cara melukiskannya pada sepasang sumbu yang bersilangan. Sumbu
vertikal
menggambarkan nilai kekuatan dari sinyal, dan sumbu horosontal
menggambarkan perubahan waktu. Gambar berikut ini melukiskan
sinyal analog
dan sinyal digital.
Grafik yang menggambarkan sinyal analog adalah perubahan
halus dan
kontinyu, lewat melalui sejumlah
titik-titik nilai.
Sumbu vertikal
dari sinyal digital
menggambarkan
perubahan
nilai yang mendadak
melompat dari
suatu nilai
ke nilai yang satunya, dari suatu nilai yang tinggi ke nilai yang rendah, nilai tinggi itu
besarnya tetap (konstan) dan
nilai yang rendah
itu juga besarnya tetap.
Cara lain untuk melihat perbedaan keduanya yaitu kalau analog sinyalnya berubah secara kontinyu menurut perubahan waktu,
kalau sinyal digital akan
terjadi
perubahan
nilai secara mendadak.
Pengkodean dan
Modulasi Data yang disimpan
dalam komputer adalah dalam bentuk bilangan 0 dan 1.
Kemudian
data ini
dibawa dari satu tempat
ke
tempat lain didalam maupun diluar komputer, data ini biasanya lebih dulu dikonversikan
ke sinyal digital. Dalam hal ini disebut konversi
digital ke digital
atau
pengkodean data digital ke sinyal digital.
Kadang-kadang kita juga memerlukan konversi dari
sinyal analog ke sinyal digital untuk beberapa keperluan misalnya untuk mengurangi efek noise maka dalam hal ini disebut konversi analog ke digital
atau digitalisasi sinyal
analog.
Suatu saat bila kita ingin mengirimkan sinyal digital yang keluar dari komputer kemudian dilewatkan media yang mana media ini dirancang
untuk sinyal
analog. Contohnya bila kita lewatkan saluran telepon. Maka sinyal digital dari komputer tersebut harus kita
rubah menjadi sinyal analog. Dalam hal ini disebut konversi
digital ke analog
atau
pemodulasian sinyal digital.
Sering
pula sinyal analog ini bisa dikirimkan
pada jarak yang jauh
dengan menggunakan
media analog, misalnya
suara manusia atau musik pada stasiun radio, yang aslinya sinyal analog yang ditransmisikan
melalui media udara. Tetapi
frekuensi
dari suara manusia atau musik
itu tidak sesuai
pada jenis transmisi
ini (frekuensi gelombang
radio jauh
lebih tinggi
dibanding
frekuensi
suara). Kasus seperti ini disebut konversi
analog ke analog
atau pemodulasian
sinyal analog.
- Data Digital, Sinyal Digital
- Data Analog, Sinyal Digital
- Data Digital, Sinyal
Analog
- Data Analog, Sinyal Digital
Konversi Sinyal
Digital Ke Digital Konversi sinyal digital ke digital atau pengkodean digital ke digital adalah merepresentasikan informasi
digital kedalam bentuk sinyal digital. Contohnya jika kita mengirimkan data dari komputer ke printer, maka kedua-duanya datanya yang asli maupun data
yang
ditransmisikan adalah digital. Dalam hal ini adalah jenis dari encoding, bilangan biner 1 dan 0 dibangkitkan oleh komputer ditranslasikan kedalam
urutan pulsa tegangan tegangan yang
dapat
dihantarkan melalui kawat. Gambar berikut ini menunjukkan
hubungan antar
informasi
digital, perangkat
keras pengkodean digital
ke digital
dan bentuk dari sinyal
digital yang
dihasilkan.
Ada banyak mekanisme pengkodean digital ke digital, tetapi yang kita bicarakan adalah yang berkaitan
kegunaannya dengan
komunikasi data, yaitu
pengkodean unipolar, polar dan bipolar.
Berbagai jenis pengkodean digital ke digital
1. Unipolar
Unipolar adalah pengkodean yang paling sederhana dan sangat primitip. Pengkodean
unipolar hanya menggunakan satu polaritas untuk menyatakan dua posisi bilangan biner
yaitu biasanya ada tegangan
dinyatakan dengan
logika 1 dan tidak ada tegangan
dinyatakan dengan
logika 0
Tetapi pengkodean unipolar mempunyai sedikitnya dua persoalan yang tidak disukai yaitu
Komponen DC dan Sinkronisasi.
- Komponen
DC
Gmbr. Pengkodean
unipola
Apabila amplitudo rata-rata dari sinyal unipolar tidak nol. Maka hal ini disebut komponen DC
(dengan frekuensi nol). Bila
sinyal
berisi
komponen DC, maka
tidak dapat disalurkan
ke
media tertentu. Yang mana kebanyakan media tidak dapat menangani
komponen DC.
- Sinkronisasi Bila sinyal tidak bervariasi, maka penerima tidak dapat membedakan
mana yang awal dan mana
yang akhir dari tiap-tiap bit. Inilah problem sinkronisasi dari pengkodean unipolar, yang memungkinkan aliran datanya terdiri dari deretan panjang logika 1 atau 0. Pengkodean digital
menggunakan perubahan
level tegangan untuk
mengidikasikan
adanya perubahan
bit. Perubahan sinyal juga memberikan
indikasi bahwa satu
bit
telah berakhir dan dimulai
bit berikutnya.
2. Pengkodean Polar
Polar (kutub) adalah pengkodean yang penggunaan dua level tegangan yaitu positif dan negatif. Dengan
menggunakan dua
level pada semua metode pengkodean
tegangan
ratarata yang berada
diatas garis (sumbu
horisontal) akan direduksi
dan problem komponen DC seperti
pada unipolar akan
dikurangi.
3. Bipolar
Pengkodean Bipolar menggunakan
tiga
level tegangan yaitu positip,negatip dan
nol.
bit
logika 0 akan bernilai
level tegangan
nol. Dan
bit
logika 1 direpresentasikan
terjadi pembalikan tegangan baik positip kenegatip maupun
dari negatip
kepositip.
Bipolar Alternate Mark Inversion (AMI) Bipolar Alternate Mark Inversion (AMI) adalah jenis pengkodean bipolar yang paling sederhana, sesuai dengan namanya yaitu alternate mark inversion, kata mark berasal dari istilah dalam telegrafi
yang
artinya 1. Jadi artinya AMI
adalah alternate 1 inversion atau pembalikan
1 yang berganti-ganti. Dengan kata lain, tegangan nol direpresentasikan sebagai bit 0. Bit 1 adalah representasi oleh tegangan positip
dan
tegangan negatip yang berganti-ganti, misalnya 1 pertama tegangannya positip, lalu 1 kedua
tegangannya negatip
berikutnya 1 ketiga positip lagi dan
1 keempat negatip
dan
seterusnya seperti diperlihatkan pada gambar berikut ini.
Ada variasi lain dari bipolar AMI yaitu yang disebut Pseudoternary, dimana bit 0 yang berganti-ganti
antara
tegangan positip dan negatip.
Dengan cara seperti diatas
maka AMI pertama,
mempunyai komponen DC nol, kedua urutan
bit
1 nya yang
panjang masih
sinkron. Pada bipolar AMI
tidak memiliki
mekanisme sikronisasi
untuk bit 0 yang panjang.
Ada dua variasi bipolar AMI yang telah dikembangkan untuk memecahkan masalah sinkronisasi urutan
0, khususnya untuk transmisi yang jaraknya jauh. Pertama
yang digunakan di Amerika Utara, yaitu yang
disebut Bipolar 8 Zero
Subtitution
(B8ZS).
Kedua yaitu yang digunakan di Eropah dan Jepang, yang disebut dengan High Density Bipolar 3 atau
(HDB3). Kedua-duanya merupakan
adaptasi dari
bipolar AMI
yang
dimodifikasi dari
bentuk aslinya dalam rangka mengatasi
permasalahan urutan
bit
0 yang panjang.
OBJEKTIF
1.
Di bawah ini yang termasuk komponen
terpenting dalam Sistem
Akuisisi dat adalah,kecuali
a. 1. Input analog
b. Output analog
c. . Input / output digital
d. Nic
Jawab : d,karena nic bukan termasuk dalam komponen
sistem akuisisi
2. proses encoding sumber data dalam suatu sinyal carrier
dengan frekuensi.termasuk pengertian dari,.....
a.
Jaringan
b.
Nic
c.
Simulasi
d.
So
Jawab : c simulasi,karena proses
enconding sumber data dalam suatu sinyal carrier dengan frekuensi.disebut
simulasi.
3. Gambar di bawah ini termasuk kedalam jenis pengkodean
a.
AMI
b.
KONVERSI
c.
POLAR
d.
SINKRONISASI
Jawab : AMI,Karena gambar di atas termasuk
pengkodean AMI
4. Apakah kepanjangan dari AMI,dan jelaskan pengertiannya??
Jawab
AMI adalah Alternate Mark Inversion
adalah jenis pengkodean bipolar yang paling sederhana, sesuai dengan namanya yaitu alternate mark inversion, kata mark berasal dari istilah dalam telegrafi
yang
artinya 1. Jadi artinya AMI
adalah alternate 1 inversion atau pembalikan
1 yang berganti-ganti.
5. Ada berapa macam kombinasi hubungan data dan sinyal,dan
jelaskan pengertiannya??
Jawab : ada 4 kombinasi hungan data
dan sinyal
- Data digital, sinyal digital perangkat pengkodean data digital menjadi sinyal digital
- Data analog, sinyal digital konversi data analog ke bentuk digital
- Data digital, sinyal analog beberapa media transmisi hanya bisa merambatkan sinyal analog
- Data analog, sinyal analog data analog dapat dikirimkan dalam bentuk sinyal baseband
0 komentar:
Posting Komentar